Resistensi korosi dan sifat antibakteri sisir kutu kaca pembesar adalah faktor kunci untuk memastikan kebersihan dan daya tahannya selama penggunaan jangka panjang. Karena sisir kutu perlu bersentuhan dengan kulit kepala, rambut, dan kemungkinan kutu dan telurnya, pilihan material sangat penting untuk kinerjanya. Terutama setelah penggunaan jangka panjang, sisir kutu dapat terpapar lingkungan yang lembab dan bahkan bersentuhan dengan berbagai obat dan sampo. Resistensi korosi dan sifat antibakteri tidak hanya dapat memperpanjang masa pakai produk, tetapi juga secara efektif mencegah pertumbuhan kuman atau mikroorganisme berbahaya lainnya, memastikan kesehatan pengguna.
Resistensi korosi adalah faktor penting yang mempengaruhi daya tahan sisir kutu. Sisir kutu paling umum terbuat dari stainless steel atau bahan logam tahan korosi lainnya, yang dapat mencegah oksidasi dan karat bersentuhan dengan air dan udara. Stainless steel, sebagai bahan umum, memiliki ketahanan korosi yang baik dan dapat mempertahankan kinerja yang stabil di lingkungan yang lembab. Lingkungan penggunaan sisir kutu umumnya lembab, karena perlu dibersihkan setelah digunakan, sehingga bahan yang tahan korosi dapat secara efektif mencegah sisir terkorosi karena paparan jangka panjang terhadap lingkungan yang lembab, sehingga mempengaruhi efek penggunaan dan kehidupannya. Jika bahan yang digunakan tidak tahan korosi, sisir mungkin berkarat setelah periode penggunaan, yang tidak hanya mempengaruhi penampilan, tetapi juga dapat menyebabkan potensi kerusakan pada rambut dan kulit kepala. Oleh karena itu, sangat penting untuk memilih bahan dengan resistensi korosi tinggi, yang juga merupakan fitur utama dari sisir kutu berkualitas tinggi.
Sifat antibakteri juga penting untuk kebersihan sisir kutu. Lingkungan mikroba di kulit kepala dan rambut kompleks, dan saat menggunakan sisir kutu, gigi sisir dapat bersentuhan dengan folikel kulit dan rambut. Jika sisir kutu itu sendiri tidak memiliki sifat antibakteri yang baik, maka setelah penggunaan berulang, bakteri atau jamur dapat tumbuh pada sisir, menyebabkan infeksi kulit kepala atau masalah kulit lainnya. Untuk memastikan bahwa sisir kutu tidak menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri selama penggunaan jangka panjang, sisir kutu modern biasanya terbuat dari bahan yang mengandung bahan antibakteri, atau permukaan sisir diobati dengan perlakuan antibakteri. Sebagai contoh, beberapa sisir kutu stainless steel berkualitas tinggi diobati dengan lapisan antibakteri khusus yang menghambat pertumbuhan bakteri. Perawatan ini tidak hanya secara efektif mencegah pertumbuhan bakteri, tetapi juga memastikan bahwa sisir kutu tetap higienis setelah setiap penggunaan. Sisir kutu dengan sifat antibakteri yang baik dapat meminimalkan pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan jamur bahkan ketika disimpan dalam lingkungan yang lembab untuk jangka waktu tertentu, sehingga memastikan kesehatan kulit kepala dan rambut pengguna.
Dalam penggunaan aktual, konsumen juga perlu membersihkan dan mendisinfeksi kutu secara teratur untuk memastikan bahwa mereka tetap dalam kondisi baik untuk waktu yang lama. Bahkan bahan yang paling tahan lama dapat mempengaruhi kebersihan dan efektivitas sisir karena akumulasi kotoran setelah penggunaan berulang. Secara teratur membersihkan sisir kutu dan menjaganya agar tetap kering dapat meningkatkan resistensi korosi dan efek antibakteri dan memperpanjang masa pakai.